PERAYAAN HARI-HARI BESAR DI KOREA
Di
Korea, khususnya Korea Selatan ada beberapa hari besar yang yang dirayakan
dengan meriah oleh masyarakatnya. Yang paling dikenal di antaranya antara lain
adalah Sollal (설날) dan (추석).
Sollal (설날)
Sollal adalah perayaan tahun baru di Korea
yang jatuh pada tanggal 1 bulan 1 menurut pada musim dingin penanggalan lunar.
Pada hari pertama di tahun baru ini orang-orang berdoa dan mengharapkan agar
dilimpahi kesehatan dan rejeki. Perayaan Sollal diadakan dengan macam-macam
upacara.
Saat tahun baru keluarga dan kerabat berkumpul di pagi hari untuk bersembahyang dan menyiapkansajian dengan tujuan untuk mengundang para leluhur. Pada meja sembahyang dihidangkan tteokguk dansup, buah, dan minuman beralkohol, po (daging/ikan yang diiris tipis), sikhye dan lainnya. Hidangan yangtelah disantap oleh para leluhur dimakan bersama dengan maksud menurunkan kebajikan kepadaketurunannya.
Selesai ‘charye’ (sembahyang), dengan
penuh rasa hormat bersujud (saebae) kepada orang yang lebih tua. Setelah
menerima hormat (saebae) biasanya orang lebih tua memohonkan kesehatan atau
terwujudnya harapan kita dan memberikan wejangan yang disebut ‘deokdam’. Jika
memberi wejangan pada anak-anak biasanya disertai
dengan memberikan uang
(saebaetton).
Akan
tetapi pada jaman sekarang terjadi perubahan yang cukup besar pada saebaetton
(angpau sollal). Nilai angpau tidak lagi bermakna sebagai uang tunai yang bisa
dihabiskan, tetapi digantikan dengan voucher belanja atau tiket nonton film.
Pada saat tahun baru, di rumah ada tradisi menggantungkan bokjori yang terbuat dari anyaman bambu.Jori adalah alat yang digunakan untuk menyaring batu saat mencuci beras, tetapi jori yang dibuat padatahun baru memiliki arti untuk menyaring banyak rejeki sehingga disebut ‘bokjori’. Dewasa ini banyakorang yang tinggal di apartemen sehingga sulit menemukan bokjori tetapi pada jaman dahulu tanggal 31bulan 12 penanggalan lunar banyak pedagang keliling menjajakan bokjori dan kemudian orang-orang akanmembeli bokjori (sebanyak yang dibutuhkan) lalu digantung di dalam rumah dan berharap agar rejekinyaberlimpah ruah.
Chuseok (추석)
Chuseok
menurut kalender lunar jatuh pada tanggal 15 bulan Agustus di musim gugur.
Chuseok merupakan perayaan ungkapan syukur panenan di Korea (thanksgiving).
Pada hari ini, masyarakat Korea biasanya pulang ke kampung halaman dan
berkumpul bersama keluarganya serta mengunjungi altar leluhur mereka. Makanan
istimewa yang selalu disajikan pada perayaan Chuseok adalah seongpyeon. Pada
malam sebelum Chuseok, semua anggota keluarga akan duduk bersama membuat
songpyeon sambil melihat bulan. Ada mitos yang mengatakan kalau (bagi para
perempuan) seongpyeon dibuat dengan rapi dan cantik, maka kelak akan bisa
memiliki anak yang cantik pula.
Pada hari Chuseok, orang-orang akan saling
berbagai makanan dan minuman keras, dan bermain permainan tradisional. Selain
songpyeon, berbagai hasil kebun dan pertanian yang baru dipanen juga akan
memenuhi meja makan, antara lain wijen,kedelai, kacang merah dan kurma
cina. Permainan dan kesenian tradisional juga akan diadakan beramai-ramai
dan meriah, sepertisonori (permainan sapi),geobuknori (permainan kura-kura),
ganggangsullae (tarian melingkar) dan ssireum (bergulat).
Selain Sollal dan Chuseok, ada dua
perayaan besar lagi yang ada di Korea namun kurang dikenal karena sekarang
mulai jarang dilakukan di Korea, yaitu
정월 대보름 (Jeonweol
Daeboraem) dan Dongji (동지).
정월 대보름 (Jeongweol
Daeboreum)
Bulan
Januari (pertama) merupakan bulan pertama yang memulai satu tahun, dimana di
bulan itu orang-orang menyusun rencana selama setahun. Di bulan Januari (bulan
pertama) ada sollal dan daeboreum, daeboreum dimulai dari Sollal (tahun baru
Korea) sampai boreum yang jatuh pada tanggalc15 Januari menurut penanggalan
kalender lunar. Pada hari ini makan lima jenis goksik (sup) dicampur dengan
ogogbab (nasi dicampur 5 jenis biji-bijian) yang dimasak dan menggigit bureom
(jenis kacang yang dimakan pada hari ke 15 bulan purnama menurut kelender
lunar).
Pada
jongwol daebureom ada permainan menarik yang disebut “deowiphalgi”. Di hari
jongwol daebureom ketika bertemu orang sambil menyebut nama lawan bicara lalu
lawan bicara menjawab ‘nae deowisara’ atau ‘nae deowi’ “menjual panas”. Denagn
demikian dengan adanya kata-kata tersebut pada tahun itu selama satu tahun bisa
dihabiskan dengan sejuk tanpa panas. Jadi jika tiba hari jongwol daeboreum
sepanjang hari orang-orang akan berkata ‘nae doewi’ sembari membagi salam
dengan orang-orang yang ditemui.
Dongji (동지)
Dongji (동지) yang
artinya satu hari dimana merupakan titik balik matahari di musim dingin adalah
hari dimana di tengah satu tahun merupakan hari yang paling pendek dan malam
nya paling panjang yang jatuh pada tanggal 22 bulan Desember menurut
penanggalan matahari. Pada satu hari diantara hari ke 24 dari bagian musim
(dingin), karena berdasarkan dongji (titik balik matahari musim dingin) siang
mulai menjadi semakin panjang lagi, sejak dulu merupakan hari raya yang sangat
penting. Pada hari ini di rumah tangga merebus ‘pathcuk’ yaitu bubur yang
dicampur kacang merah lalu dimakan, hal ini bermaksud untuk menolak bala.
Sekian
dari saya :)
terima
kasih :)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar